arsitektur lanskap

Senin, 07 Mei 2012
Arsitektur Lansekap adalah ilmu yang mempelajari tentang seni, perencanaan, perancangan, manajemen, perawatan, dan perbaikan tanah dan perancangan konstruksi buatan-manusia skala besar. Ruang lingkup dari profesi ini termasuk desain arsitektural, perencanaan lokasi, pengembangan estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota, perencanaan taman dan rekreasi, perencanaan regional, perencanaan ruang, dan perawatan sejarah.

Arsitek lansekap dianggap merupakan sebuah profesi yang setara dengan dokter dan pengacara, karena mereka membutuhkan pengajaran khusus dan lisensi profesional, seperti yang dibutuhkan oleh pekerja profesional lainnya.
Fungsi suatu lanskap desain adalah lebih kepada perencanaan langsung dari outdoor space, dimana lansekap itu merupakan penghubung antara manusia dengan alam.

Masalah pokok dalam arsitektur lansekap adalah masalah lingkungan hidup manusia dan tujuan pokok dari perencanaan dan perancangan lansekap secara umum adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan lingkungan hidup tersebut




Arsitektur Lansekap merupakan gabungan ilmu
dan seni.
Ilmu digunakan untuk menghasilkan karya yang
nyaman, praktis, ekonomis, memiliki daya tahan
yang tinggi dan lain sebagainya.
Sedangkan seni merupakan faktor utama untuk
menghasilkan karya yang memiliki bentuk,
penampilan, komposisi dan proporsi yang estetik
dan baik.

Aspek-aspek yang diinginkan dan dinilai dari
suatu lansekap meliputi :

1.Taman yang baik dari aspek kenampakan, fungsi dan keutuhan
2.Bernilai sosial budaya dan sejarah
3.Komposisi fisik
4.Ekologi
5.Kenyamanan (amenity)



















C. Gaya-Gaya Taman
1. Gaya Eropa
Taman biasanya teduh.
Terdapat bagian taman yang terpisah dengan bangunan induk dan dihubungi oleh deretan tiang bulat tinggi besar disebut Colonnade.
Kadangkala dilengkapi dengan kolam.
Dikenal sbg taman gaya kebun rajaatau taman khalifahatau gaya aristokratik(istilah Itali) atau gaya feodal(istilah Indonesia).






2.Gaya Pastoral Itali
Taman merupakan bagian yang menyatu dari rumah gaya pedesaan.
Taman nampak alamiah.
Memberikan kesan damai dan sederhana.
Masih ada unsur Colonnadedan kombinasi kelompok tanaman dari ukuran tinggi hingga rendah.

3.Gaya Prancis
Taman terkesan formal dengan memanfaatkan empat unsur taman seperti bunga-bungaan yang ditanam dalam petakan-petakan (parterre), pohon pangkas, kolam dengan kombinasi air mancur dan pohon-pohon meneduh.
Taman merupakan bagian terpisah dari bangunan.
Setiap bagian taman dihubungkan dengan jalan setapak dan diberikan beberapa tempat atau bangunan kecil untuk beristirahat sejenak (gazebo).

4.Gaya Inggris
Gaya campuran yang lega.
Elemen taman disusun secara formal namun dikombinasikan dengan gaya alamiah.
Bagian masing-masing gaya tersebut dibuat terpisah dengan tidak mencampur baurkan keduanya.
Taman dibuat sedemikian rupa alamiah dan mewakili keadaan pemandangan alam yang bergunung-gunung dan dikombinasikan dengan danau-danauan (kolam) serta bagian hamparan tanah kosong yang ditumbuhi rerumputan.

5. Gaya Amerika
Terdapat hubungan yang erat antara bangunan rumah tinggal dengan taman sehingga berkesan akrab.
Elemen taman disusun tidak resmi dan berisikan tanaman hias yang ditanam teratur di pinggiran halaman berumput dekat tembok rumah serta sederetan tanaman hias berbunga yang rendah di bagian tepi (border) dekat jalan.
Taman pada halaman belakang biasanya dilengkapi dengan serambi dekat rumah yang berpagar keliling (patio).
6. Gaya Cina
Berkesan meriah dengan memadukan tanaman hias dan bebatuan yang disusun seperti tebing gunung, danau yang ada sungainya serta jembatan penyeberangan melintasi sungai.
Terdapat pavilliun (sebagai tempat untuk menikmati pemandangan taman).
Kesan meriah semakin kental dengan kehadiran tanaman yang berwarna-warni dengan elemen taman keras.
Taman sering dilengkapi dengan patung binatang.

7. Gaya Jepang
Meniru keadaan alam seperti pegunungan dengan kuil yang sepi, atau lereng pegunungan yang ada danaunya.
Batu-batuan dibiarkan menggeletak (menggunung) di sana-sini atau di tepi danau sehingga memberikan kesan lenggang dan tenang.
Tanah-tanah disusun seolah-olah membentuk bukit-bukit (bertopografi pegunungan).
Di sebagian taman dibuatkan hamparan berpasir.


8. Gaya Tradisional Indonesia
Unsur taman sebagian besar terdiri dari tanaman sumber makanan (terutama rumah-rumah di bagian pedalaman) –sumber kesejahteraan keluarga.
Sebenarnya belum dapat dikatakan taman yang memiliki gaya, karena penataannya hanya berdasarkan prinsip pemanfaatan kesejahteraan (sumber penghidupan), sehingga penamaan berdasarkan gaya, maka gaya taman Indonesia (tradisional) adalah gaya serba guna.


arsitektur lanskap

Arsitektur Lansekap adalah ilmu yang mempelajari tentang seni, perencanaan, perancangan, manajemen, perawatan, dan perbaikan tanah dan perancangan konstruksi buatan-manusia skala besar. Ruang lingkup dari profesi ini termasuk desain arsitektural, perencanaan lokasi, pengembangan estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota, perencanaan taman dan rekreasi, perencanaan regional, perencanaan ruang, dan perawatan sejarah.

Arsitek lansekap dianggap merupakan sebuah profesi yang setara dengan dokter dan pengacara, karena mereka membutuhkan pengajaran khusus dan lisensi profesional, seperti yang dibutuhkan oleh pekerja profesional lainnya.
Fungsi suatu lanskap desain adalah lebih kepada perencanaan langsung dari outdoor space, dimana lansekap itu merupakan penghubung antara manusia dengan alam.

Masalah pokok dalam arsitektur lansekap adalah masalah lingkungan hidup manusia dan tujuan pokok dari perencanaan dan perancangan lansekap secara umum adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan lingkungan hidup tersebut




Arsitektur Lansekap merupakan gabungan ilmu
dan seni.
Ilmu digunakan untuk menghasilkan karya yang
nyaman, praktis, ekonomis, memiliki daya tahan
yang tinggi dan lain sebagainya.
Sedangkan seni merupakan faktor utama untuk
menghasilkan karya yang memiliki bentuk,
penampilan, komposisi dan proporsi yang estetik
dan baik.

Aspek-aspek yang diinginkan dan dinilai dari
suatu lansekap meliputi :

1.Taman yang baik dari aspek kenampakan, fungsi dan keutuhan
2.Bernilai sosial budaya dan sejarah
3.Komposisi fisik
4.Ekologi
5.Kenyamanan (amenity)



















C. Gaya-Gaya Taman
1. Gaya Eropa
Taman biasanya teduh.
Terdapat bagian taman yang terpisah dengan bangunan induk dan dihubungi oleh deretan tiang bulat tinggi besar disebut Colonnade.
Kadangkala dilengkapi dengan kolam.
Dikenal sbg taman gaya kebun rajaatau taman khalifahatau gaya aristokratik(istilah Itali) atau gaya feodal(istilah Indonesia).






2.Gaya Pastoral Itali
Taman merupakan bagian yang menyatu dari rumah gaya pedesaan.
Taman nampak alamiah.
Memberikan kesan damai dan sederhana.
Masih ada unsur Colonnadedan kombinasi kelompok tanaman dari ukuran tinggi hingga rendah.

3.Gaya Prancis
Taman terkesan formal dengan memanfaatkan empat unsur taman seperti bunga-bungaan yang ditanam dalam petakan-petakan (parterre), pohon pangkas, kolam dengan kombinasi air mancur dan pohon-pohon meneduh.
Taman merupakan bagian terpisah dari bangunan.
Setiap bagian taman dihubungkan dengan jalan setapak dan diberikan beberapa tempat atau bangunan kecil untuk beristirahat sejenak (gazebo).

4.Gaya Inggris
Gaya campuran yang lega.
Elemen taman disusun secara formal namun dikombinasikan dengan gaya alamiah.
Bagian masing-masing gaya tersebut dibuat terpisah dengan tidak mencampur baurkan keduanya.
Taman dibuat sedemikian rupa alamiah dan mewakili keadaan pemandangan alam yang bergunung-gunung dan dikombinasikan dengan danau-danauan (kolam) serta bagian hamparan tanah kosong yang ditumbuhi rerumputan.

5. Gaya Amerika
Terdapat hubungan yang erat antara bangunan rumah tinggal dengan taman sehingga berkesan akrab.
Elemen taman disusun tidak resmi dan berisikan tanaman hias yang ditanam teratur di pinggiran halaman berumput dekat tembok rumah serta sederetan tanaman hias berbunga yang rendah di bagian tepi (border) dekat jalan.
Taman pada halaman belakang biasanya dilengkapi dengan serambi dekat rumah yang berpagar keliling (patio).
6. Gaya Cina
Berkesan meriah dengan memadukan tanaman hias dan bebatuan yang disusun seperti tebing gunung, danau yang ada sungainya serta jembatan penyeberangan melintasi sungai.
Terdapat pavilliun (sebagai tempat untuk menikmati pemandangan taman).
Kesan meriah semakin kental dengan kehadiran tanaman yang berwarna-warni dengan elemen taman keras.
Taman sering dilengkapi dengan patung binatang.

7. Gaya Jepang
Meniru keadaan alam seperti pegunungan dengan kuil yang sepi, atau lereng pegunungan yang ada danaunya.
Batu-batuan dibiarkan menggeletak (menggunung) di sana-sini atau di tepi danau sehingga memberikan kesan lenggang dan tenang.
Tanah-tanah disusun seolah-olah membentuk bukit-bukit (bertopografi pegunungan).
Di sebagian taman dibuatkan hamparan berpasir.


8. Gaya Tradisional Indonesia
Unsur taman sebagian besar terdiri dari tanaman sumber makanan (terutama rumah-rumah di bagian pedalaman) –sumber kesejahteraan keluarga.
Sebenarnya belum dapat dikatakan taman yang memiliki gaya, karena penataannya hanya berdasarkan prinsip pemanfaatan kesejahteraan (sumber penghidupan), sehingga penamaan berdasarkan gaya, maka gaya taman Indonesia (tradisional) adalah gaya serba guna.